Jumat, 08 Juni 2012

Trik dan Tips Futsal

Yang Perlu Diperhatikan Saat Memulai :
pemanasan
Pemanasan sangat penting karena tanpa pemanasan anda akan merasa kaku dan cepat lelah saat bermain, dikarenakan otot-otot anda seperti dikagetkan dari dalam tidurnya, maka lakukanlah pemanasan tapi ingat jangan terlalu berlebihan, anda cukup melakukannya 5-7 menit, kalau berlebihan anda bakal merasa terlalu lelah saat bermain. Banyak latihan olahraga yang mendukung permainan futsal. Pemanasan seperti dalam latihan badminton akan menambah kecepatan kaki. 


Jangan Minum Terlalu Banyak
Tips ini agar teman-teman tidak merasa kembung. Ingat, walaupun merasa sangat haus, minumlah secukupnya, jangan mengikuti hasrat, dan minumlah air yang tidak dingin dan tidak panas. Kekembungan mempengaruhi cara bermain kita.

Bermain Cepat dan Berputar
Dalam futsal, permainan lebih baik dilakukan dengan cepat dan tidak berlama-lama membawa bola, dan disarankan agar setelah mengoper bola secepatnya mencari posisi yang baik untuk kembali dioper. Posisi tetap tidak dianjurkan dalam bermain futsal, karena tidak cocok dengan lapangan yang kecil.

Banyaklah menendang
Dengan keadaan lapangan kecil maka banyaklah menendang bola,maka gol yang dicapai banyak juga,dan Dengan beratnya bola futsal, anda dianjurkan untuk menendang bola dengan bagian dalam atau bagian depan , maka tendangan anda akan sangat keras. Tendangan memisang tidak terlalu dianjurkan karena masalah lapangan yang kecil lagi.

Hindari Banyak menyeliding
Peraturan futsal sama ketatnya dengan basket. Kontak badan akan diberi pelanggaran, dan anda juga tidak boleh menyapu kaki lawan anda, tidak seperti dalam bermain bola lapangan besar.

 TIPS PASSING YANG BENAR:
  1. Posisi kaki tumpu harus berada di samping bola. Selain itu, kaki tumpu mengarah ke pemain atau tempat yang dituju.
  2. Ayunkanlah kaki dari belakang dengan kekuatan yang cukup agar bola sampai ke tempat yang dituju.
  3. Posisi tangan saat mengayun disarankan diangkat disamping untuk menjaga keseimbangan saat melakukan passing.
  4. Seperti tangan saat ingin melakukan pukulan, pada saat passing kuatkan bagian tumit dan engkel kaki saat melakukan tendangan.
  5. Tendang diposisi bagian tengah bola, agar menghasilkan laju bola yang mendatar.
  6. Lanjutkan passing dengan gerakan ayunan kaki kedepan tidak dihentikan.
Strategi untuk bertahan saat futsal(Formasi):
Futsal adalah permainan yang memerlukan koletivitas dan kekompakkan para pemainnya. Agar tim kita mendapatkan hasil maksimal atau kemenangan diperlukan sebuah strategi khusus. Strategi sebelum pertandingan dimulai sangatlah penting sehingga terciptalah sebuah komunikasi pada saat menyerang dan maupun bertahan.
Dibawah ini adalah Formasi Pola Bertahan dan Penyerangan yang bisa diterapkan pada tim anda :

Pola 2-2

Pola Permainan futsal 2-2 yaitu duap pemain akan menjadi pemain yang berfungsi sebagai pemain bertahan dan dua pemain sebagai penyerang. Pola ini dapat berfungsi sebagai pola bertahan dan menyerang dengan asumís 2 lawan 2. Pola dasar pergerakan pola ini adalah 2 pemain di belakan dan 2 pemain di depan walaupun arah bola selalu berubah-ubah.

Pola 3-1

Pola permainan futsal 3-1 dapat dikatakan semi bertahan, dengan 3 pemain sejajar di belakang aris tengah dan 1 pemain serang sebagai target. Saat menyerang, pola ini dapat berubah menjadi pola 1-1-2 atau 1-2-1. Pola ini berfungsi untuk mengosongkan lapangan cébela kanan atau kiri bagian belakang daerah lawan sebagai tempat penyerangan awal.

Pola 1-3

Pola permainan futsal 1-3 dapat dikatakan semi menyerang, dengan1 pemain sebagai kunci di belakang garis tengah dan 3 pemain serang sebagai target. Saat bertahan, pola ini dapat berubah menjadi pola 1-2-1. Fungsi Pola ini untuk mengosongkan lapangan sébelah kiri atau kanan bagian depan daerah lawan sebagai awal penyerangan.

Pola 4-0

Pola permainan futsal 4-0 dapat dikatakan sebagai bertahan total, dengan 4 formasi pemain berada di belakang garis tengah (daerah sendiri). Saat menyerang, pola ini dapat berubah menjadi pola 1-2-1, 1-1-2 dan 3-1.

Pola 0-4

Pola permainan futsal 0-4 dapat dikatakan sebagai penyerangan total, dengan 4 formasi pemain berada di depan garis tengah (daerah lawan). Saat harus melakukan pertahanan, perubahan pola dari 0-4 sangat sulit dilakukan. Namun saat menyerang, pola 0-4 dapat berubah-ubah menjadi pola 1-2-1, 1-1-2 dan 3-1.

Pola 1-2-1

Pola permainan futsal 1-2-1 disamping berfungsi sebagai jembatan pola lain untuk menyerang, pola ini juga baik untuk pola bertahan. Pola 1-2-1 berfungsi untuk menguasai blok tengah saat bola terpotong oleh lawan di depan daerah penalti. Fungsi bertahan dengan pola ini adalah sebagai penghambat penyerangan lawan.

Pola 1-1-2

Pola Permainan futsal 1-1-2 adalah pola murni saat menyerang dengan serangan balik. Pola ini berfungsi sebagai pola serangan balik yang sangat efektif dan efisien. Pemain satu dibelakang sebagai kunci penyerangan, pemain 1 ditengah sebagai target simpul, dua pemain depan kanan kiri berfungsi sebagai pemain sayap serang (tombak kembar).

Pola 2-1-1

Pola permainan futsal 2-1-1, berfungsi sebagai pola menyerang dari perubahan pola 3-1. Pola ini dilakukan di daerah lawan dengan fungsi pola bertahan masih dominan. Pola 2-1-1 ini mengandalkan penyerang sebagai target.
 

kumpulan video trik futsal
Sebuah video yang berisikan menu latihan untuk latihan kekuatan tubuh bagian bawah (kaki seperti paha, dan betis), Koordinasi, Fleksibilitas, bagian tubuh atas serta perut yang semuanya berguna untuk untuk seorang kiper futsal.


 http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=3tPrEoz9518
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=WA2hlBJVVlE
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=9mMj58GLexQ
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=nYG5WyfTngY
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=6jMmkoi5ZtY
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=D2f5CAxSesQ
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=bIc-GhgrZhk
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=r7coqLmrgA4
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=A71cuWN5i3s
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=9Vh6GNpFFz0
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=CH6xesZLi1k
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=9qHkvsRjL7s
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=9mMj58GLexQ
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=pBUwyiie1lg
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=ki4pIqP-BjM
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=AzFtWjXnP9s

Sumber
 
 

Selasa, 05 Juni 2012

MENGENAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu :
Air di uapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti : batu bara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (S02) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan teremisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bias menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada PLTN panas yang akan digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disalurkan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel sperti C02, S02, atau Nox, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian LTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bias disimpan di lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.

Keselamatan Terpasang :
Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat ini akan menjamin bahwa teras reaktor tidak akan rusak walaupun sistem kendali gagal beroperasi.

Penghalang Ganda :
PLTN mempunyai sistem pengamanan yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkan sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (>90%) akan tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi sebagai penghalang pertama. Selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan, selongsong bahan bakar, akan berperan sebagai penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut keluar kelongsong. Kalau zat radioaktif masih dapat keluar dari dalam kelongsong, masih ada penghalang ketiga yaitu sistem pendingin. Lepas dari sistem pendingin, masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan terbuat dari baja dengan tebal + 20cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan tebal 1,5 – 2m. Bila saja zat radioaktif itu masih ada yg lolos dari perisai beton, masih ada penghalang keenam, yaitu sistim pengukung yang terdiri dari pelat baja setebal + 7cm
dan beton setebal 1.5 – 2m yang kedap udara.

Pertahanan Berlapis :
Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsafah pertahanan berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi :
Lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang, dibangun dan diperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yg tinggi dan teknologi mutakhir.
Lapisan keselamatan kedua, PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan/ keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN.
Keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan tambahan, yang dapat diandalkan untuk dapat mengatasi kecelakaan hipotesis, atau kecelakaan terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun kecelakaan tersebut kemungkinannya tidak akan pernah terjadi selama umur PLTN.
Limbah Radioaktif :
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor. Sedangkan gas radioaktif yang dapat keluar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN dan sudah melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun) sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
====>>>
Sumber : Bidang promosi
Pusat Diseminasi Iptek Nuklir-BATAN
Diambil dari Majalah Pengetahuan Teknologi Populer MEDIA KITA-BATAN